Banyak orang siap kerja ke Jepang karena tertarik gaji besar dan kesempatan tinggal di negara maju. Tapi sayangnya, nggak semua siap menghadapi perbedaan budaya yang sangat kuat. Apalagi buat kamu yang mau jadi Kaigo, profesi yang sangat dekat dengan manusia dan emosinya.
Kalau kamu bisa memahami cara berpikir dan nilai hidup orang Jepang, kerja kamu bakal jauh lebih lancar. Nah, ini dia 10 budaya penting yang bisa kamu pelajari dari sekarang biar kamu nggak cuma kerja, tapi juga nyambung hati dengan pasienmu.
Daftar Budaya Jepang yang Relevan untuk Kaigo
Omotenashi – Melayani Sepenuh Hati Tanpa Pamrih
Orang Jepang dikenal sangat ramah, tapi bukan karena mereka pura-pura. Mereka menerapkan Omotenashi, filosofi pelayanan tanpa mengharap balasan.
Sebagai Kaigo, kamu dituntut nggak cuma bantu teknis seperti memandikan atau mengganti popok, tapi juga menunjukkan perhatian tulus bahkan untuk hal kecil: dari cara menyapa, cara menggandeng tangan, sampai memilih kata.
Gaman – Sabar dan Tahan Uji Saat Hadapi Tantangan
Kerja Kaigo nggak selalu mudah. Tapi budaya Jepang mengajarkan Gaman, menahan diri, tetap tenang, dan tidak mengeluh.
Bukan berarti kamu harus memendam semuanya sendirian, tapi kamu diajak untuk kuat menghadapi tekanan tanpa drama. Ini bikin kamu dihargai, dan dipercaya lebih cepat di tempat kerja.
Kotodama – Kekuatan Kata-Kata yang Menyembuhkan
Orang Jepang percaya bahwa kata-kata punya roh. Kata-kata lembut dan penuh perhatian bisa menyembuhkan hati yang lelah. Ini penting banget buat Kaigo.
Ucapan seperti:
- “Otsukaresama desu” (Terima kasih sudah berusaha hari ini)
- “Daijoubu, aku di sini”
- “Arigatou ne, udah cerita”
Ini bukan basa-basi. Ini Kotodama.
Kaizen – Perbaikan Diri Terus-Menerus
Kaizen adalah prinsip “lebih baik hari ini daripada kemarin.” Di Jepang, kamu dihargai bukan karena sudah sempurna, tapi karena kamu terus belajar.
Kamu bisa mulai dari hal kecil:
- Meningkatkan kemampuan bahasa Jepang
- Belajar teknik merawat lansia dari video
- Menerima feedback dengan hati terbuka
Shikata ga nai – Menerima Apa yang Tak Bisa Diubah
Kadang, kamu akan menghadapi pasien yang marah, suasana hati yang naik turun, bahkan keputusan kerja yang nggak bisa diubah.
Filosofi ini mengajarkan bahwa:
“Kadang yang terbaik bukan mengubah, tapi menerima dengan hati yang tetap positif.”
Itu bukan pasrah. Tapi bentuk kedewasaan dan profesionalisme, yang bikin kamu dihormati.
Wabi-sabi – Keindahan dalam Ketidaksempurnaan
Bekerja dengan lansia mengajarkan bahwa tidak semua bisa “indah” secara visual. Tapi kamu akan menemukan ketulusan, kebijaksanaan, dan kehangatan dalam momen yang sederhana.
Wabi-sabi mengajak kamu menghargai ketidaksempurnaan, baik dari pasien, rekan kerja, atau dirimu sendiri. Kamu nggak harus jadi “hebat” cukup jadi hadir sepenuh hati.
Kansha – Rasa Syukur yang Diungkapkan
Ucapan “Terima kasih” di Jepang sangat berarti. Bahkan hal kecil seperti mengantar air bisa dibalas dengan “Arigatou.”
Kamu juga akan diajarkan untuk mengucapkan terima kasih dengan tulus, setiap hari. Kebiasaan kecil ini bikin relasi jadi lebih hangat dan penuh rasa hormat

Seiketsu – Kebersihan Adalah Etika Hidup
Jepang sangat bersih, dan itu bukan karena peraturan tapi karena budaya hidup mereka.
Sebagai Kaigo, kamu dituntut untuk menjaga kerapian bukan cuma di tempat kerja, tapi juga penampilan diri. Mulai dari baju yang bersih, kuku yang rapi, hingga menyapu lantai tanpa disuruh.
Chanto suru – Tanggung Jawab Tanpa Disuruh
“Chanto suru” artinya: melakukan yang harus dilakukan, tanpa menunggu diperintah. Orang Jepang suka banget sama pekerja yang inisiatif dan punya rasa tanggung jawab tinggi.
Kalau kamu bisa mandiri, teliti, dan jujur, mereka akan sangat menghargaimu. Kamu nggak dianggap “pekerja”, tapi jadi “keluarga”.
Aimai – Bicara Halus dan Tidak Langsung
Komunikasi orang Jepang seringkali tidak to the point. Ini disebut aimai, cara bicara yang penuh makna tersirat.
Sebagai Kaigo, kamu akan lebih dihormati jika bisa membaca suasana dan tahu kapan harus diam, kapan harus bicara. Kalau kamu kasar, terlalu blak-blakan, atau asal bicara, bisa jadi kamu dianggap tidak sopan.
Apa Manfaatnya Buat Kamu yang Mau Jadi Kaigo?
Dengan memahami budaya Jepang:
- Kamu lebih mudah diterima di lingkungan kerja
- Kamu disukai pasien & keluarga
- Kamu bisa tumbuh secara mental dan spiritual
- Kamu jadi bukan sekadar “pekerja”, tapi bagian dari rumah baru mereka
Baca juga: Mau Jadi Kaigo di Jepang? Ini Jalur dan Keuntungannya
Kalau kamu ngerasa ini sejalan dengan cara pandangmu, mungkin ini awal dari perjalananmu sebagai Kaigo.
Mulai bekal budayamu sekarang, biar kamu nggak cuma kerja, tapi juga dihormati dan dikenang.
Klik www.gohan.ai untuk terhubung ke LPK resmi terpercaya.