Padahal udah belajar Nihongo bertahun-tahun, tapi begitu di depan pewawancara Jepang, eh blank total.
Kalimat itu mungkin familiar buat kamu yang pernah ikut mensetsu (面接) alias wawancara kerja dengan perusahaan Jepang.
Banyak pelamar muda Indonesia yang udah punya sertifikat JLPT N4 bahkan N3, tapi masih kurang percaya diri saat harus ngobrol langsung dengan orang Jepang.
Kenapa? Karena mensetsu itu nggak cuma soal kemampuan bahasa, tapi juga attitude, cara menyapa, hingga ekspresi wajah.
Nah, artikel ini bakal bantu kamu supaya lebih siap mental dan teknik saat menghadapi wawancara kerja Jepang agar dari nihongo sampai mensetsu, kamu bisa bilang: “Yatta! Aku lolos!”
Apa Itu Mensetsu?
Sebelum kamu berhadapan langsung dengan user Jepang, ada dua tahap penting yang harus kamu tahu: menden (面談) dan mensetsu (面接).
Menden adalah tahap wawancara awal yang biasanya dilakukan oleh pihak LPK (Lembaga Pelatihan Kerja) di Indonesia.
Tujuannya sederhana: mengenal kamu lebih dalam, dari latar belakang, kepribadian, hingga motivasi kerja ke Jepang. Biasanya suasananya santai, seperti ngobrol tapi tetap formal.
Mensetsu, sebaliknya, adalah sesi serius dengan perusahaan Jepang langsung (disebut user). Di sini kamu akan dinilai bukan cuma dari kemampuan berbahasa Jepang, tapi juga bagaimana kamu menampilkan diri sebagai calon pekerja yang siap beradaptasi dengan budaya kerja Jepang.
Kenapa Banyak yang Gagal di Mensetsu?
Ada tiga hal utama yang sering bikin pelamar gagal:
- Kurang latihan komunikasi spontan.
Bahasa Jepang sehari-hari beda banget sama yang dihafalin dari buku. - Gestur dan etika belum sesuai budaya Jepang.
Contohnya lupa membungkuk (ojigi) dengan sudut 30° saat menyapa pewawancara. - Nervous dan tidak bisa mengekspresikan motivasi.
Banyak pelamar hanya menjawab, “Karena ingin bekerja di Jepang,” tanpa menjelaskan alasan personal yang kuat.
Padahal, pewawancara Jepang lebih tertarik pada kejujuran dan semangat kerja (yaruki).
Nah, ini menurut survei dari Organization for Technical Intern Training (OTIT Japan), lebih dari 60% peserta gagal di tahap mensetsu bukan karena kemampuan bahasa, tapi karena kurangnya sikap profesional dan komunikasi nonverbal, seperti postur tubuh yang tidak sopan, kurang kontak mata, atau wajah yang terlihat tidak antusias.
Orang Jepang menilai bukan hanya dari jawabanmu, tapi juga bagaimana kamu menjawabnya, dari cara bicara, ekspresi wajah, dan bahkan gesture sopan seperti membungkuk atau tersenyum ringan saat menyapa.
Kalau kamu bisa menunjukkan sikap hormat (rei), semangat kerja (yaruki), dan kesungguhan (majime), maka kamu sudah memenangkan setengah dari proses mensetsu itu sendiri.
Persiapan Sebelum Mensetsu
Sebelum terjun ke sesi mensetsu, yuk mulai dari hal paling dasar: persiapan bahasa dan mental.
Bahasa Jepang Dasar (Nihongo)
Pelajari dan biasakan istilah sapaan formal seperti:
- 「はじめまして」(Hajimemashite) – “Senang bertemu Anda.”
- 「よろしくおねがいします」(Yoroshiku onegaishimasu) – “Mohon bimbingannya.”
- 「ありがとうございます」(Arigatou gozaimasu) – “Terima kasih banyak.”
Lalu, latih struktur perkenalan diri (jikoshoukai) dengan pola sederhana:
「はじめまして。私は(名前)です。インドネシアから来ました。(職種)の仕事をしたいと思っています。よろしくお願いします。」
Tips cepat:
- Latihan di depan cermin untuk memperhatikan ekspresi wajah.
- Rekam video pendek dan lihat postur tubuhmu.
- Gunakan fitur mock interview online yang bisa membantu kamu mendengar dan menilai intonasi.
Tapi persiapan bukan cuma soal Bahasa, tapi mindset juga penting.
Banyak pelamar datang ke mensetsu dengan pikiran “aku ingin diterima kerja.”
Padahal, pewawancara Jepang lebih senang mendengar semangat seperti,
“Aku ingin berkontribusi dan belajar banyak dari perusahaan Anda.”
Perubahan kecil dalam cara berpikir ini bisa memberi kesan besar bahwa kamu bukan sekadar mencari pekerjaan, tapi juga ingin tumbuh bersama perusahaan.

Latihan Interview ala Jepang: Simulasi Real Case
Bayangin kamu duduk di depan layar Zoom, lalu pewawancara Jepang berkata dengan senyum kecil:
「自己紹介をお願いします。」 (Jikoshoukai o onegaishimasu.)
— Silakan perkenalkan diri Anda.
Di sinilah banyak pelamar mulai panik.
Tapi kalau kamu udah siap, cukup jawab dengan struktur sederhana tapi sopan:
「はじめまして。私はエミリアです。インドネシアから来ました。介護の仕事をしたいと思っています。よろしくお願いします。」
(Hajimemashite. Watashi wa Emilia desu. Indonesia kara kimashita. Kaigo no shigoto o shitai to omoっています. Yoroshiku onegaishimasu.)
Kalimatnya pendek, jelas, dan menunjukkan niat baik.
Tips kecil:
- Jangan bicara terlalu cepat. Pewawancara menghargai ketenangan.
- Tunjukkan senyum ringan dan postur tubuh tegak.
Contoh Pertanyaan Mensetsu yang Sering Muncul
Berikut beberapa pertanyaan populer di sesi wawancara kerja Jepang:
| Pertanyaan | Arti | Tips Menjawab |
|---|---|---|
| どうして日本で働きたいですか? | Kenapa ingin bekerja di Jepang? | Ceritakan motivasi personal, bukan sekadar “ingin gaji besar.” |
| 将来の夢は何ですか? | Apa impianmu ke depan? | Jawab dengan semangat dan relevan dengan bidang kerja. |
| チームで働くのは得意ですか? | Apakah kamu bisa bekerja dalam tim? | Ceritakan pengalaman kerja kelompok atau magang. |
| 家族は日本で働くことについてどう思いますか? | Apa pendapat keluargamu soal kerja di Jepang? | Jawab jujur tapi positif: keluargamu mendukung impianmu. |
Untuk panduan lengkap dan contoh lainnya, kamu bisa baca di situs resmi pemerintah Jepang.
Mindset: Dari Gugup Jadi Siap Mental
Gugup itu manusiawi. Tapi bedanya yang lolos dan tidak, adalah bagaimana mereka mengelola gugup itu.
Ingat, pewawancara Jepang tahu kamu bukan native speaker, jadi mereka tidak menilai dari grammar sempurna, tapi dari attitude dan usaha kamu berkomunikasi.
Kuncinya:
- Latihan roleplay mensetsu bareng teman atau mentor.
- Gunakan mirror practice — latihan bicara di depan kaca.
- Rekam suaramu dan perbaiki pelafalan.
Kalau kamu mau cara lebih cepat, ikut simulasi mensetsu dari LPK resmi seperti yang ada di Gohan.ai/jobs.

Keuntungan Daftar Job Matching Lewat LPK Resmi di Fitur Gohan.ai
Saat kamu mendaftar lewat fitur Job Matching Gohan.ai (melalui Gohan.ai/jobs), ada banyak keuntungan yang nggak bisa kamu dapat kalau mendaftar secara mandiri atau lewat jalur yang nggak resmi. Berikut detail keuntungannya:
1. Data & Informasi Lengkap di Satu Platform
Kamu bisa melihat semua detail lowongan kerja Jepang di satu tempat:
- Nama LPK penyedia (partner resmi)
- Posisi pekerjaan & lokasi (prefektur Jepang)
- Gaji yang ditawarkan
- Batas waktu pendaftaran
- Persyaratan: usia, jenis kelamin (jika ada), sertifikat bahasa (JLPT/JFT), sertifikat profesi (SSW, Kaigo, dsb)
- Durasi kontrak dan fasilitas (akomodasi, transportasi, asuransi)
- Informasi kontak LPK atau penanggung kerja
Dengan informasi lengkap, kamu bisa bandingkan beberapa lowongan sebelum memilih yang paling sesuai. Tidak perlu berharap brosur atau info dari orang lain dan semuanya transparan.
2. Legalitas & Keamanan Terjamin
Semua LPK yang tampil di Gohan.ai sudah diverifikasi sebagai LPK resmi dan bermitra dengan perusahaan Jepang. Artinya, kamu lebih kecil risiko ditipu atau berurusan dengan agen ilegal.
Obyek pekerjaan yang ada di platform ini dijamin memiliki izin legal, sehingga ketika kamu lolos job matching dan mensetsu, proses keberangkatan dan dokumen COE/visa akan relatif lebih aman.
3. Proses Job Matching & Seleksi Terstruktur
Daripada kamu kirim lamaran ke banyak tempat dan menunggu tanpa arah, Gohan.ai memakai sistem job matching otomatis:
- Profil kamu (sertifikat bahasa & profesi, pengalaman, preferensi lokasi) dicocokkan dengan lowongan yang tersedia
- Kamu akan dihubungi LPK partner yang paling cocok
- Selanjutnya, kamu menjalani tahap menden (interview awal) bersama LPK
- Jika lolos, lanjut mensetsu (interview dengan user Jepang)
Dengan demikian, prosesnya lebih terstruktur dan kamu tidak “terombang-ambing” dalam banyak lamaran tanpa arah.
4. Portal Pribadi & Tracking Progress
Setelah mendaftar, kamu akan mendapat portal akun pribadi di sistem Gohan.ai. Di situ kamu bisa:
- Mengecek status pendaftaran (apakah diterima, menunggu, ditolak)
- Melihat dokumen apa yang masih kurang
- Memantau jadwal menden & mensetsu
- Chat langsung dengan pihak LPK untuk klarifikasi atau pertanyaan
Portal ini memberikan visibilitas penuh atas proses lamaranmu dan nggak ada lagi ‘tunggu kabar’ yang nggak jelas.
5. Simulasi & Pendampingan Interview
Banyak LPK partner di platform Gohan.ai menyertakan kelas persiapan mensetsu / simulasi interview sebagai bagian paket job matching mereka.
Kamu dapat:
- Latihan pertanyaan-pertanyaan umum mensetsu
- Mendapat feedback dari mentor berpengalaman
- Meningkatkan kepercayaan diri dan kelancaran komunikasi
- Mengetahui etika wawancara Jepang (gestur, cara salam, bahasa tubuh)
Dengan latihan dan pendampingan ini, peluang kamu lolos mensetsu jauh lebih besar dibanding calon yang “langsung terjun” tanpa persiapan.
6. Efisiensi Waktu & Biaya
Kalau mengurus semuanya sendiri, kamu harus:
- Mencari lowongan dari berbagai sumber
- Verifikasi legalitas LPK / perusahaan
- Kontak langsung LPK / user Jepang
- Mengurus dokumen sponsor, COE, dan visa sendiri
Dengan Gohan.ai, semua itu digabung dalam satu alur. Kamu hemat waktu dan tenaga, serta meminimalkan biaya tak terduga karena sudah ada pendampingan dan sistem terintegrasi.
7. Dukungan dan Transparansi
Di setiap langkah, kamu punya dukungan dari:
- Tim Gohan.ai yang memfasilitasi job matching dan koordinasi dengan LPK
- LPK partner resmi yang transparan terkait biaya, fasilitas, dan kontrak
- Perusahaan Jepang sebagai user yang telah diverifikasi
Transparansi ini penting agar kamu tahu apa yang harus dibayar, apa yang disediakan, dan apa hakmu sebagai calon pekerja.
Siap Hadapi Mensetsu Pertamamu?
Kalau kamu udah punya sertifikat JLPT N4/N3 atau SSW tapi masih minder saat mensetsu,
saatnya kamu naik level lewat pendampingan LPK dan sistem job matching di Gohan.ai/jobs.
Dapatkan pelatihan mensetsu, simulasi wawancara, hingga pendampingan visa kerja Jepang, semua dalam satu platform yang siap bantu kamu wujudkan impian ke Negeri Sakura.
Baca juga: Sertifikat SSW Kaigo: Kunci Kerja Legal di Jepang untuk Anak Muda