Dementia – Pengertian, Gejala, dan Penyebab
Kamu pernah lihat orang tua di rumah tiba-tiba lupa taruh kunci, nanya hal yang sama berkali-kali, atau malah ngomong hal-hal yang bikin bingung? Bisa jadi itu bukan cuma lupa biasa, tapi pertanda dementia.
Apa itu Dementia?
Dementia itu bukan satu penyakit tunggal, tapi istilah umum buat gangguan otak yang memengaruhi daya ingat atau memori, logika, bahasa, dan kemampuan sehari-hari. Kebanyakan hal ini dialami orang tua lanjut usia (lansia), terutama yang berusia di atas 65 tahun. Tapi, bukan berarti jadi bagian “normal” dari menua, ya. Ini beda.
Gejala Umum Dementia yang Harus Diwaspadai:
- Mudah lupa, terutama kejadian baru.
- Kesulitan komunikasi, sering kehabisan kata atau salah ucap.
- Bingung waktu dan tempat.
- Sulit membuat keputusan.
- Perubahan mood & kepribadian.
- Menarik diri dari aktivitas sosial.
- Sering menaruh barang di tempat aneh.
- Kurang perawatan diri.
Kalau kamu calon kaigo atau perawat lansia, ngerti gejala ini bisa bantu kamu deteksi dini dan kasih perhatian yang pas.
Kenali 8 Jenis Dementia pada Lansia
Dementia itu ada beragam jenis, dan tiap jenis punya “ciri khas” masing-masing. Yuk kenalan biar nggak salah dalam waktu merawat lansia!
- Alzheimer’s Disease
- Gejala: Lupa jangka pendek, bingung, kesulitan bicara.
- Vascular Dementia
- Gejala: Sulit fokus, langkah goyah, setelah stroke.
- Lewy Body Dementia
- Gejala: Halusinasi visual, perubahan mood tiba-tiba.
- Frontotemporal Dementia (FTD)
- Gejala: Perubahan kepribadian, emosi tidak stabil.
- Parkinson’s Disease Dementia
- Gejala: Tremor, tubuh kaku, sulit bicara.
- Mixed Dementia
- Gabungan dua jenis (biasanya Alzheimer & Vascular).
- Korsakoff Syndrome
- Gejala: Amnesia berat, sering karena alkoholisme.
- Creutzfeldt-Jakob Disease
- Gejala: Penurunan cepat, kebingungan ekstrem.
Contohnya, pasien Alzheimer butuh rutinitas konsisten, sedangkan pasien Lewy Body harus dijaga dari jatuh karena halusinasinya bisa bikin mereka jalan ke arah bahaya.
Cara Merawat Dementia Lansia
Merawat lansia dengan dementia butuh strategi:
- Rutinitas Harian – Bangun & makan di jam sama tiap hari.
- Komunikasi Sabar – Bicara pelan, satu pertanyaan sekali, hindari konfrontasi.
- Safety Proof – Rapikan jalan, pasang pegangan, hindari benda berbahaya.
- Stimulasi Otak – Ajak ngobrol, main puzzle, nyanyi.
- Dukungan Keluarga – Libatkan anggota keluarga, buat jadwal shift perawat.
“Seriusan, aku kira cuma nyuapin, eh ternyata keterlibatan emosi & strategi,” kata Ilham, 21 tahun, calon kaigo.
Baca juga: Tips Perawatan Lansia: 8 Panduan Kaigo Jepang
Laporan Perawatan Harian
Laporan harus detail: tanggal, jam, aktivitas, mood, perubahan signifikan. Penting buat pemantauan kondisi pasien secara berkala.
Contoh Laporan Perawatan Harian
Tanggal: 24 Juni 2025
Waktu: 09.30 – 10.15 WIB
Nama Pengguna: Ibu Yoko
Usia: 78 tahun
Diagnosa: Lumpuh sisi kanan akibat stroke (penyakit serebrovaskular)
Aktivitas yang dilakukan: Mandi pagi dengan bantuan parsial
Catatan Kegiatan:
Pagi ini, saya (Ria) mendampingi Ibu Yoko untuk mandi sesuai jadwal. Sebelum masuk kamar mandi, kami menyesuaikan tinggi kursi mandi agar kaki Ibu menapak lantai dengan baik. Kursi mandi sudah diganti ke tipe yang memiliki sandaran punggung dan lengan.
Ibu Yoko duduk dengan stabil, tampak tenang. Saya berdiri di sisi kanan beliau, sisi yang lumpuh untuk mengawasi proses bangkit dari kursi mandi. Ketika ingin berdiri, saya bantu mengingatkan agar duduk agak dangkal dan menarik kaki sedikit ke belakang. Ibu mengikuti dengan baik dan bangkit tanpa goyah.
Mood pengguna: Ceria. Mengucapkan, “Saya merasa lebih percaya diri mandi sendiri sekarang.”
Perubahan signifikan: Tidak memerlukan bantuan penuh seperti minggu lalu. Sudah bisa meminta bantuan hanya saat membasuh punggung.
Evaluasi:
✅ Kursi mandi baru lebih nyaman dan aman digunakan
✅ Tidak ada keluhan atau ketakutan saat proses bangkit
✅ Interaksi dan komunikasi baik
✅ Rencana dukungan berjalan sesuai harapan
Catatan Tambahan (Sesuai Prinsip Perawatan Lansia):
- Penilaian: Kekuatan otot bawah masih lemah tapi bisa dikompensasi dengan postur duduk yang tepat.
- Perencanaan: Kursi dengan sandaran harus terus digunakan, dan staf perlu tetap awasi sisi kanan.
- Pelaksanaan: Sudah dilakukan sesuai rencana harian.
- Evaluasi: Tujuan jangka pendek tercapai — mandi dengan aman dan mandiri.
Apakah Sulit Merawat Dementia? Profesi Kaigo Itu Mulia
Iya, menantang. Tapi bukan berarti nggak bisa dilakukan, karena sudah banyak kaigo dari Indonesia yang membuktikan mereka sekarang nyaman dan tergugah merawat lansia di Jepang. Dengan ilmu yang cukup, sabar dan empati, kamu bisa jadi kaigo atau perawat lansia andalan.
Dulu yang ada di kepala cuma: “Wah, ini kerjaan yang dibayar mahal.” Tapi setelah jalanin, aku sadar… nilainya jauh lebih dari sekadar uang. “Yang bikin terasa berguna adalah saat pasien tersenyum dan keluarga lega,” ungkap Seina yang sudah 4 tahun menjadi Kaigo di Jepang.
Profesi Kaigo ke Jepang – Gaji, Pembelajaran, dan Kebanggaan
Kerja jadi kaigo di Jepang bukan hanya soal gaji. Ada pelatihan intensif, sertifikasi, dan pengalaman budaya luar biasa:
- Teknik perawatan modern
- Psikologi lansia
- Bahasa Jepang untuk caregiving
- Etika dan kerja tim internasional
Kesimpulan
Mengurus lansia dengan dementia memang nggak mudah. Tapi saat kita dibekali ilmu, empati, dan cara yang tepat, pekerjaan ini justru jadi pengalaman hidup yang bikin hati hangat. Apalagi kalau kamu bercita-cita jadi kaigo di Jepang, bukan hanya gaji, tapi pembelajaran budaya & soft-skill yang kamu dapatkan sangat keren.
Mau jadi kaigo profesional? Daftar LPK Resmi di Platform AI Gohan.ai sekarang. Dapatkan modul interaktif, simulasi, dan komunitas pendukung di portal pribadi yang disediakan untukmu secara gratis. Tunggu apa lagi, jangan sampai kehilangan waktu dan kesempatan, klik www.gohan.ai